SAJAK-SAJAKKU
(Sriady Faisal)
Nunukan, Mei 2012
JARAK
berpotong-potong alamat yang kau tinggalkan
hanya menyodorkan perih di dalam mimpiku
e-mail yang gemetar di telapak tangan
nomor telepon bertangkap pasi di muka
juga pos rumahku yang tersandar lelah
tak sejari pun mendekatkan aku padamu
kakimu di Amerika
tapi langkahmu ke Belanda
saat rambutmu di Australia
tapi hitam panjangnya terurai di Afrika
engkau menangis di Watansoppeng
tetapi air matamu jatuh di Pyongyang Cina
barangkali aku yang tak bisa membaca tanda
memahami simbol selalu dengan hati kanan
mungkin juga aku yang terlalu loba
mengharapkan bayang-bayang
yang jauh lebih tinggi dari tubuhku sendiri
tak mustahil engkau yang selalu pelupa
memaknai kata dengan cuma
mungkin pula terlalu percaya dikau
kepada setiap tiba akan merasakan sampai
mengampungkan kota dalam rahasia capai
wahai engkau yang terang tak membagi cahaya
wahai engkau yang pelangi tak menyisakan warna
wahai engkau yang elok tak melemparkan paras
wahai engkau yang diam tak memendam sunyi
lihat aku yang terpampang
mengirimkan diriku
yang babak belur dilindas jarak dan kerinduan